BERITAJAKARTA.COM — 18-01-2010 18:08 Para penghuni rumah susun (Rusun) Tambora yang terletak di RW 04, Angke, Tambora, Jakarta Barat belakangan ini resah. Hal itu dikarenakan kumuhnya lingkungan di sekitar rusun. Jika hal tersebut dibiarkan, penghuni khawatir akan terserang berbagai penyakit yang ditimbulkan dari lingkungan kumuh tersebut.
Selain itu, kekumuhan juga semakin parah saat hujan mengguyur kawasan sekitar rusun. Pasalnya, sistem drainase yang terdapat di depan rusun yakni Jalan Angke Jaya tidak berfungsi dengan baik lantaran drainase sepanjang 400 meter itu ditutupi beton oleh warga serta terdapat sedikitnya 30 bangunan liar yang berdiri di atas lokasi drainase. Menanggapi hal itu, Lurah Angke, Djaharuddin, mengatakan, masalah kebersihan di dalam rusun merupakan tanggung jawab sepenuhnya pengelola, sedangkan bagian luar rusun, khususnya terkait lokasi drainase yang banyak terdapat bangunan liar di atasnya memang menjadi tanggung jawab pihak kelurahan.
“Keberadaan bangunan liar di atas saluran drainase memang akan kita tertibkan,” tegas Djaharuddin. Penertiban, kata Djaharuddin, sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2009 lalu. Bahkan, pihak kecamatan telah mengeluarkan surat peringatan terhadap pemilik bangunan liar untuk membongkar sendiri bangunannya. “Kami juga tidak mengerti kenapa penertiban belum juga dilakukan. Mungkin penertiban dilaksanakan tahun ini secara serempak dengan penertiban bangunan liar di Kali Item dan saluran penghubung di RW 11,” jelasnya. Kepala Rusunnawa DKI Jakarta, Mangatas TP mengakui bahwa rusun Tambora telah mengalami degradasi lingkungan. Hal itu, ujar dia, disebabkan, lemahnya pengelolaan yang dilakukan PD Sarana Jaya selaku rekanan Pemprov DKI Jakarta dalam mengelola rusun tersebut. “Tahun ini akan ada evaluasi. Kita akan benahi lingkungannya dengan mengajukan anggaran perawatan sebesar Rp 200 juta,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar